Selasa, 15 September 2009

Paradigma Pemrograman

Paradigma pemrograman adalah bagaimana cara pandang kita terhadap penyelesaian masalah pemrograman (atau sudut “serang” kita dalam menyelesaikan suatu masalah pemrograman). Ada banyak cara untuk menyelesaikan suatu masalah, sehingga ada banyak paradigma yang ada.

Beberapa contoh paradigma pemrograman yang ada saat ini adalah: prosedural, fungsional, deklaratif, dan objek. Secara singkat dapat dikatakan bahwa:

paradigma prosedural memandang penyelesaian masalah sebagai hasil dari serangkaian langkah yang menyelesaikan sub masalah.

Didasari konsep Von Newmann [stored program concept]:

Terdapat memori yang dibedakan menjadi instruksi dan data. Memori ini dapat diberi nama dan harga. Dalam paradigma ini, kita memberikan instruksi yang akan diproses secara berurutan. Dalam instruksi ini, dapat juga terdapat percabangan, yang akan menentukan proses selanjutnya.

Pemrograman ini “gak manusia banget”, karena kita harus berpikir dalam batasan mesin. Namun, keuntungan dengan paradigma ini adalah efisiensi eksekusi, karena dekat dengan mesin.

Contoh : Algol, Pascal, Fortran, Basic, Cobol, C, dll…

paradigma fungsional memandang penyelesaian masalah sebagai komposisi fungsi yang memetakan masalah ke jawaban

Didasari fungsi [seperti dalam matematika]

Terdapat fungsi–fungsi dasar yang dapat dilakukan oleh mesin. Fungsi-fungsi tersebut dapat membentuk komposisi yang disebut sebagai primitif. Untuk menyelesaikan masalah, kita menyusun primitif sedemikian rupa untuk menyelesaikan masalah yang ada, untuk memunculkan solusi. Dengan demikian, kekurangan paradigma ini adalah efisiensi serta kinerjanya, karena pengolahan dilakukan lebih lama.

Contoh : LISP, APL, LOGO

paradigma deklaratif memandang penyelesaian masalah adalah pekerjaan komputer yang dilakukan melalui inferensi terhadap fakta

Didasari oleh predikat, yakni pendefinisian relasi antar individu yang merupakan kumpulan dari fakta.

Pada paradigma ini, diuraikan sejumlah fakta dan aturan [inference rules]. Ketika program dieksekusi, pemakai program mengajukan pertanyaan [query]. Selanjutnya, program akan menyocokkan pertanyaan dengan fakta-fakta yang ada untuk menyelesaikan masalah.

Contoh : Prolog

paradigma objek memandang penyelesaian masalah sebagai hasil interaksi dari objek (objek dalam konsep ini merupakan representasi objek di dunia nyata)

Didasari oleh objek.

Sebuah objek mempunyai atribut [sifat ], serta memberikan reaksi yang khusus. Sesama objek dapat saling berinteraksi, sehingga mengandung sedikit paradigma imperatif.

Contoh : C++, Java, Smalltalk, Eiffel, dll…

Selain paradigma di atas, terdapat juga paradigma konkruen[cth : OCCAM, Ada], yang memungkinkan pemrosesan secara paralel, dan paradigma relasional[cth : SQL pada basis data relasional] yang berdasarkan entity [kesatuan yang lahir] dan relasi.



Paradigma prosedural merupakan paradigma yang sangat intuitif sehingga mudah dipelajari. Dalam paradigma prosedural masalah diselesaikan dengan menggunakan langkah-langkah yang berurutan yang disebut sebagai suatu algoritma. Selain sangat intuitif bagi programmer, cara penyelesaian prosedural ini juga merupakan cara yang paling alami bagi komputer (secara hardware, komputer bekerja secara sekuensial atau berurutan).

4 komentar: